Olahraga

Gauff capai final Roma usai bertarung selama tambahan dari tiga jam

DKI Jakarta – Coco Gauff menang berhadapan dengan Zheng Qinwen di pertarungan epik, menang di tiebreak set terakhir semifinal Internazionali BNL d'Italia di Roma, Kamis (15/5) di malam hari waktu setempat atau hari terakhir pekan WIB, untuk mencapai final pasca lebih banyak dari tiga jam bertarung.

Unggulan keempat Gauff mengalahkan unggulan kedelapan Zheng 7-6(3), 4-6, 7-6(4) untuk mencapai final pertamanya ke Roma, berubah jadi khalayak Amerika pertama di sembilan tahun yang digunakan mencapai final dalam Roma.

"Saya belaka berjuang untuk meraih setiap poin. Saya tahu sebelumnya bahwa itu akan berubah jadi pertandingan fisik. Terakhir kali kami bermain lebih besar dari tiga jam," kata Gauff usai laga yang dimaksud berlangsung selama tiga jam 32 menit, seperti disiarkan WTA.

"Secara keseluruhan saya senang. Itu sebanding sekali bukanlah level terbaik saya, sejujurnya. Senang sekali sanggup melewatinya serta melaju ke final lainnya."

Ketahanan Gauff bersinar pada waktu ia berupaya berubah menjadi pendatang Amerika pertama yang digunakan memenangi penghargaan sejak Serena Williams pada 2016.

Terakhir kali Gauff bertemu Zheng, kedua petenis yang disebutkan bertarung selama lebih tinggi dari tiga jam di dalam final WTA Final Riyadh 2024 — pertandingan yang mana akhirnya dimenangi oleh Gauff dalam tiebreak set terakhir setelahnya tertinggal satu break di set terakhir.

Gauff akan menghadapi favorit tuan rumah, petenis peringkat berhadapan dengan Italia Jasmine Paolini, ke final di upaya untuk berubah jadi pemain Amerika Serikat pertama yang mana memenangi penghargaan tunggal ke turnamen WTA 1000 sejak Serena Williams mengalahkan Madison Keys pada pertandingan perlombaan All-American tersebut.

"Bagi saya, lapangan sangat lambat sepanjang pertandingan. Terutama ketika bola pasca dua gim, bola terasa sangat berat," kata Gauff.

"Ini adalah pertandingan di malam hari kedua saya. Kompetisi pertama saya adalah sesi pertama. Saya bermain dengan seseorang yang dimaksud gaya permainannya serupa sekali berbeda. Ya, itu sulit."

"Saya pikir kami berdua berjuang untuk saling memukul bola dengan baik. Saya pikir pada Riyadh kami memiliki sedikit lebih banyak berbagai winner, agresivitas. Hari ini kami berusaha, tetapi bola bukan melakukan pergerakan ke mana pun," ujar petenis berusia 21 tahun itu.

Gauff sebelumnya hanya sekali unggul 0-2 pada semifinal ke Roma, pasca tidaklah pernah memenangi satu set pun pada pertandingan tersebut. Kali ini, ia hampir mengalami patah hati lagi di dalam Italia pasca Zheng menyamakan kedudukan pada set kedua.

Pada set ketiga Zheng mengatur 2-0, tetapi akurasi sang juara Olimpiade memudar pada waktu waktu menunjukkan lewat sedang waktu malam — dan juga ketangguhan Gauff bersinar.

Petenis Amerika itu akhirnya memenangi pertandingan untuk melaju ke final lapangan tanah liat WTA 1000 keduanya secara berturut-turut tahun ini.

Artikel ini disadur dari Gauff capai final Roma usai bertarung selama lebih dari tiga jam

Related Articles

Back to top button