Ekonomi Bisnis

Studi: Tenaga surya opsi terbaik RI capai target 75 GW lebih besar cepat

Ibukota Indonesia – Laporan singkat terbaru dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) mengungkapkan tenaga surya bermetamorfosis menjadi opsi terbaik untuk menjamin target 75 gigawatt (GW) Indonesi tercapai lebih banyak cepat dari jadwal.

"Mengusahakan proyek-proyek prospektif ini agar dapat dirilis lalu dipantau, juga kemungkinan besar dipermudah pengembangannya, akan meningkatkan kapasitas energi terbarukan Indonesi hingga empat kali lipat pada dekade berikutnya, melampaui target yang mana ditetapkan pada RUKN pada 2030, dan juga memverifikasi Negara Indonesia untuk mencapai target di tahun-tahun selanjutnya, pada mana capaian pengembangan EBT terus meningkat," kata Analis CREA Katherine Hasan dalam Jakarta, Selasa.

Dari 45 GW, setidaknya terdapat 16,5 GW proyek tenaga surya prospektif di dalam Indonesia, lebih banyak dari lima kali lebih lanjut besar dari yang mana diuraikan pada JETP CIPP 3,1 GW, serta 30 persen lebih besar tinggi dari target RUKN 2030 12,8 GW.

Menilik pengalaman Vietnam juga China, Tanah Air masih punya waktu untuk mengupayakan proyek energi surya lebih tinggi besar sebelum 2030-2035.

Untuk energi angin, terdapat selisih yang mana harus diisi, mengingat proyek prospektif yang mana tercatat oleh GEM hanya sekali 2,5 GW atau tambahan rendah dari kapasitas yang dimaksud ditargetkan pada 2030 di RUKN 4,8 GW.

Kesenjangan antara peluang tenaga angin lalu penerapan yang tersebut optimal dari segi biaya, bahkan lebih banyak besar lalu mendesak. Untuk itu, Tanah Air harus lebih lanjut berbagai upaya pada pengembangan tenaga angin dan juga menciptakan iklim pembangunan ekonomi yang digunakan dapat menawan pembiayaan yang dibutuhkan.

"Dengan memetakan proyek pembangkit listrik tenaga surya dan juga angin mana yang digunakan secara realistis dapat dilaksanakan sebelum 2030, Nusantara akan melampaui target yang dimaksud pada waktu ini dijabarkan di RUKN," kata Katherine.

Sementara itu, proyek prospektif 45 GW yang tersebut dimaksud, ketika ini telah lama masuk ke tahap konstruksi, pra-konstruksi, serta pengumuman. Namun, baru 30,6 GW dalam antaranya yang dimaksud telah lama ditetapkan jadwal mulainya.

Sementara 13,6 GW lainnya, yang mencakup energi surya 10,7 GW, angin 1,8 GW, dan juga panas bumi 1,1 GW, masih harus ditetapkan tahun mulainya. Terealisasinya proyek-proyek ini akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik Tanah Air berubah menjadi 58,5 GW atau 77 persen dari target RUKN pada 2035 sebesar 75,6 GW.

Di luar itu, untuk mencapai target RUKN 2035 dari kapasitas ketika ini 13,5 GW, Indonesi masih membutuhkan tambahan 18 GW lagi, yang tersebut wajib diprioritaskan untuk segera dimasukkan di perencanaan nasional.

Target energi baru serta terbarukan (EBT) yang ditetapkan pada Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2024-2060 sebesar 75,6 gigawatt (GW) pada 2035 butuh percepatan energi surya serta angin melalui perencanaan strategis kemudian pemantauan ketat.

Hal ini agar proyek prospektif dengan kapasitas total 45 gigawatt (GW), sebagaimana didata oleh Global Energy Monitor (GEM), dapat terealisasi dan juga menegaskan Tanah Air mencapai target pengembangan energi bersih tepat waktu.

Artikel ini disadur dari Studi: Tenaga surya opsi terbaik RI capai target 75 GW lebih cepat

Related Articles

Back to top button