Pelindo Petikemas pastikan operasional TPK Bitung terus berjalan

Surabaya, Jawa Timur – PT Pelindo Terminal Petikemas meyakinkan operasional TPK Bitung, Sulawesi Utara terus berjalan setelahnya insiden robohnya rubber tyred gantry crane (RTG) atau derek peti kemas ke lapangan penumpukan pada Rabu (21/5) pukul 10:00 WITA.
Insiden yang disebutkan terjadi pada RTG 13 yang mana disiapkan untuk melayani kegiatan receiving/delivery atau serangkaian menerima peti kemas dari luar terminal atau sebaliknya yang tersebut berada dalam block D lapangan penumpukan TPK Bitung.
“Perseroan menjamin tidak ada ada orang yang terdampar jiwa berhadapan dengan insiden tersebut,” kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra di keterang pada Surabaya, Rabu
Widyaswendra menjelaskan saat RTG 13 roboh operator berada ke di kabin sehingga dipastikan selamat dan juga ketika ini sedang menjalani observasi lebih lanjut lanjut di dalam Rumah Sakit Angkatan Laut Bitung.
Langkah awal yang dijalankan Pelindo Petikemas adalah dengan melakukan sterilisasi juga pembersihan posisi jatuhnya RTG.
Pengaturan jalur setelah itu lintas truk pada pada terminal juga diwujudkan untuk melakukan konfirmasi kegiatan operasional TPK Bitung kekal berjalan.
“Pada pada waktu insiden terjadi, TPK Bitung berada dalam melayani kegiatan bongkar muat kapal Oriental Gold kemudian Tanto Jaya,” ujarnya.
Widyaswendra melakukan konfirmasi pelayanan terhadap kapal yang digunakan sedang berkegiatan di TPK Bitung kekal berlangsung sesuai dengan yang digunakan sudah direncanakan.
Saat ini, lanjut dia, Pelindo Petikemas sedang mendata kerusakan yang digunakan muncul akibat insiden yang dimaksud untuk selanjutnya dijalankan perbaikan.
Pelindo Petikemas juga melakukan pembersihan tumpahan oli dari mesin RTG agar tiada menyebabkan terjadinya kebakaran serta tiada mencemari lingkungan satu di antaranya perbaikan terhadap infrastruktur kemudian peralatan yang dimaksud terdampak.
Widyaswendra menjamin pihaknya dengan dengan pihak-pihak terkait akan melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui penggerak robohnya RTG 13.
Menurutnya, hal ini penting direalisasikan untuk mengetahui asal-mula sehingga dapat dijadikan pelajaran agar insiden sejenis tak berlangsung lagi baik di dalam TPK Bitung maupun di area terminal peti kemas lainnya.
Pihaknya akan turut melakukan pemeriksaan terhadap seluruh peralatan yang dimaksud ada dan juga memverifikasi alat yang dimaksud aman dan juga dapat digunakan untuk melakukan pelayanan kegiatan bongkar muat peti kemas.
“Kami memohon maaf untuk para pengguna jasa lalu semua pihak jikalau insiden ini mempengaruhi kinerja bongkar muat terminal. Kami mengupayakan yang mana terbaik agar pelayanan TPK Bitung kembali normal kemudian berjalan sesuai dengan harapan semua pihak,” katanya.
Artikel ini disadur dari Pelindo Petikemas pastikan operasional TPK Bitung tetap berjalan