Berita Nasional

Sekjen PBB desak India-Pakistan menyavoid konfrontasi militer

Hamilton, Kanada – Sekjen PBB Antonio Guterres pada Mulai Pekan (5/5) menyatakan keprihatinannya menghadapi meningkatnya ketegangan antara India dengan Pakistan, juga mendesak kedua negara untuk mencegah eskalasi.

"Ketegangan antara India serta Pakistan mencapai titik tertinggi pada beberapa tahun terakhir. Jadi, saya sedih mengawasi hubungan (India-Pakistan) mencapai titik kritis," kata Guterres pada konferensi pers pada markas besar PBB.

"Sangatlah penting, teristimewa di masa-masa kritis ini untuk mengelakkan konfrontasi militer yang tersebut dapat berubah tak terkendali," katanya.

Menurut Sekjen PBB itu ketika inilah waktunya menahan diri secara maksimal juga menjauh dari jurang kehancuran.

"Jangan salah, mengerahkan militer bukanlah solusi," tambahnya.

Ia mengakui serangan 22 April pada resor wisata Pahalgam di dalam Kashmir yang mana dikelola India yang tersebut menewaskan 26 warga sangat emosional.

"Saya mengerti perasaan yang mana sangat emosional menyusul serangan teror pada Pahalgam pada 22 Mei," katanya. "Saya sekali lagi mengutuk keras serangan itu kemudian berbelangsungkawa terhadap keluarga korban."

Guterres menekankan pentingnya mencari siapa yang bertanggung jawab menghadapi serangan itu, seraya mengutarakan bahwa menyasar warga sipil sangatlah rendahan, serta merekan yang tersebut bertanggung jawab harus diadili dengan cara yang mana transparan, kredibel, dan juga sah."

Sekjen PBB itu juga menawarkan dukungan dari pihaknya untuk kedua negara sebagai bentuk terima kasih untuk pemerintah kemudian penduduk yang digunakan berada pada sana, yang digunakan secara signifikan berkontribusi terhadap kerja keras PBB, teristimewa di memelihara perdamaian.

"Perserikatan Bangsa-Bangsa siap menyokong inisiatif apa pun yang mana memperkuat de-eskalasi, diplomasi, kemudian komitmen baru untuk perdamaian," paparnya.

Sumber: Anadolu

Artikel ini disadur dari Sekjen PBB desak India-Pakistan menghindari konfrontasi militer

Related Articles

Back to top button